Tren Desain Interior Tahun Ini: Gaya yang Sedang Naik Daun

Desain interior terus berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup dan tren global. Tahun ini, tren desain interior lebih menekankan pada kenyamanan, fungsionalitas, dan koneksi dengan alam. Elemen-elemen ramah lingkungan, warna-warna natural, dan detail minimalis menjadi pilihan utama untuk menciptakan ruang yang tenang namun penuh karakter. Berikut beberapa gaya desain yang sedang populer tahun ini dan cara mudah untuk menerapkannya di rumah Anda.

1. Japandi (Jepang-Skandinavia)

Japandi adalah gabungan antara estetika Jepang dan Skandinavia. Gaya ini menghadirkan kesederhanaan ala Jepang yang berpadu dengan kesan hangat dan fungsionalitas dari gaya Skandinavia. Japandi menonjolkan elemen minimalis dengan nuansa warna-warna netral seperti putih, abu-abu, dan beige, serta penggunaan material alami seperti kayu dan bambu.

  • Ciri Khas: Japandi cenderung memiliki furnitur rendah, desain yang fungsional, serta dekorasi minimalis. Selain itu, gaya ini menekankan keberlanjutan dengan penggunaan bahan alami yang tahan lama.

  • Cara Menerapkan: Pilih furnitur berbahan kayu ringan, gunakan dekorasi yang simpel seperti vas keramik atau tanaman hias, dan pilih tekstil dengan warna lembut. Japandi juga mengedepankan pencahayaan alami, jadi pastikan jendela besar tidak terhalang oleh gorden tebal.

2. Biophilic Design (Desain Biofilik)

Gaya biofilik semakin diminati karena mendekatkan kita pada alam. Desain ini menekankan integrasi elemen-elemen alam ke dalam ruang, baik melalui pencahayaan alami, penggunaan tanaman indoor, hingga material alami seperti batu, kayu, atau rami. Gaya biofilik terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan mental, sehingga cocok untuk menciptakan lingkungan yang tenang di rumah.

  • Ciri Khas: Banyak tanaman hias, elemen air seperti air mancur kecil, jendela besar, dan material alami.

  • Cara Menerapkan: Tambahkan tanaman indoor seperti monstera, kaktus, atau tanaman gantung. Gunakan furnitur kayu alami, lantai batu, atau dekorasi dinding dari anyaman. Jika memungkinkan, tambahkan jendela besar atau skylight untuk membiarkan cahaya alami masuk dengan baik.

3. Grandmillennial Style

Gaya grandmillennial atau “granny chic” adalah interpretasi modern dari desain vintage. Gaya ini mengambil elemen-elemen yang biasa ditemukan di rumah nenek kita, seperti wallpaper bermotif bunga, furnitur antik, dan warna-warna pastel. Grandmillennial memberi sentuhan yang menyenangkan dan personal dengan tetap mempertahankan sisi elegan dari dekorasi klasik.

  • Ciri Khas: Wallpaper bermotif, kursi dan sofa empuk, kain bertekstur seperti rajutan, serta aksen emas atau perak.

  • Cara Menerapkan: Pilih wallpaper bermotif bunga atau geometris untuk satu dinding aksen. Tambahkan bantal dengan renda, tirai tebal, atau lukisan vintage. Jangan takut menggunakan warna pastel yang lembut, seperti peach atau biru muda, untuk memberikan nuansa klasik yang hangat.

4. Modern Rustic

Gaya modern rustic memadukan estetika pedesaan dengan sentuhan modern yang bersih. Gaya ini seringkali menggabungkan elemen kayu kasar, dinding batu, dan furnitur vintage dengan elemen modern seperti pencahayaan minimalis dan furnitur berbahan logam. Modern rustic memberikan tampilan yang hangat, ramah, namun tetap terlihat modern.

  • Ciri Khas: Kayu yang tidak diolah sempurna, warna-warna bumi seperti cokelat, krem, dan hijau daun, serta aksen logam seperti besi hitam.

  • Cara Menerapkan: Gunakan meja makan dari kayu kasar, atau tambahkan rak dinding berbahan kayu tua. Pilih karpet bertekstur untuk memberi kesan nyaman dan tambahkan dekorasi seperti lampu gantung industrial untuk memperkuat nuansa rustic.

5. Minimalisme Berwarna

Minimalisme masih populer, namun tahun ini tampil lebih berwarna dengan tambahan aksen cerah yang menyegarkan. Gaya ini mempertahankan esensi minimalis dengan ruang yang bersih dan bebas dari kekacauan, tetapi mengombinasikannya dengan palet warna-warna pop yang lebih berani, seperti kuning mustard, hijau zamrud, atau biru tua.

  • Ciri Khas: Warna dinding netral dengan beberapa aksen warna mencolok, furnitur simpel dengan garis lurus, serta dekorasi yang minimal namun ikonis.

  • Cara Menerapkan: Pilih furnitur dasar berwarna netral seperti sofa abu-abu, kemudian tambahkan bantal atau karpet dengan warna cerah. Aksen warna pada dinding atau hiasan dinding sederhana juga bisa memberikan sentuhan minimalis berwarna yang elegan.

6. Mid-Century Modern

Gaya mid-century modern yang populer di tahun 1950-an kembali naik daun tahun ini. Desain ini ditandai dengan bentuk furnitur yang sederhana, garis-garis geometris, dan penggunaan bahan alami. Mid-century modern memiliki warna-warna cerah namun tetap elegan, seperti mustard, hijau, atau oranye.

  • Ciri Khas: Furnitur dengan kaki kayu lancip, warna-warna retro, dan garis-garis yang bersih.

  • Cara Menerapkan: Pilih sofa atau kursi berdesain klasik dengan kaki kayu, tambahkan lampu berdiri dengan desain vintage, dan pilih warna-warna khas seperti teal atau mustard sebagai aksen. Anda juga bisa menambahkan poster atau cetakan dinding dengan tema retro.

7. Industrial Modern

Industrial modern tetap populer, terutama untuk ruang urban seperti apartemen atau loft. Gaya ini terinspirasi dari pabrik dan ruang industri, dengan elemen-elemen seperti beton, logam, dan dinding bata ekspos. Industrial modern memiliki tampilan yang kokoh dan maskulin, namun bisa terlihat hangat dengan penambahan furnitur kayu dan pencahayaan yang tepat.

  • Ciri Khas: Dinding bata ekspos, pencahayaan industrial seperti lampu gantung logam, dan penggunaan logam serta kayu.

  • Cara Menerapkan: Gunakan dinding aksen bata ekspos atau wallpaper bata, pilih furnitur logam dan kayu, serta tambahkan rak terbuka dari besi. Pilih lampu dengan desain industrial untuk memperkuat kesan.

8. Desain Interior Ramah Lingkungan

Gaya desain ramah lingkungan menjadi semakin penting. Fokusnya pada penggunaan material daur ulang, furnitur tahan lama, dan dekorasi alami. Desain ini mengutamakan keberlanjutan, baik dalam hal material maupun penggunaan energi. Banyak yang memilih bahan seperti bambu, rotan, atau kayu daur ulang, serta elemen-elemen hemat energi seperti pencahayaan LED.

  • Ciri Khas: Material alami atau daur ulang, furnitur sederhana dan fungsional, serta tanaman indoor.

  • Cara Menerapkan: Pilih furnitur dari bahan berkelanjutan atau daur ulang, tambahkan tanaman indoor, dan gunakan pencahayaan LED untuk menghemat energi. Elemen dekorasi dari kerajinan tangan atau bahan alami juga akan memberi kesan lebih dekat dengan alam.

Jika anda masih bingung dalam memilih desain interior yang sesuai selera anda, kami siap memberikan solusi terbaik. Segera hubungi kami untuk mendapatkan pelayanan jasa yang sudah berpengalaman.